Saturday, September 17, 2016

Hipersensitif dan Hiposensitif, Apa itu?

hipersensitif, hiposensitif, parenting, pendidikan anak

Sebagai orangtua yang masih sangat awam dengan dunia parenting,

istilah hipersensitif dan hiposensitif baru saya temukan beberapa hari terakhir ini.

Hal ini tidak lain karena putra pertama kami memiliki kecenderungan ke sana.

Hipersensitif juga dikenal di dunia medis.

Yaitu suatu keadaan dimana kulit balita sangat sensitif terhadap rangsangan dari luar tubuh.

Sensitifitas yang tinggi ini akan menyebabkan tanda-tanda fisik (misalnya ruam pada kulit balita, dsb).

Namun di dunia parenting,

istilah hipersensitif digunakan untuk anak-anak yang memiliki perasaan yang sangat peka.

Kepekaan yang berlebih ini tidak jarang menimbulkan masalah di dalam pergaulan mereka.

Saat anak berusia 5 tahun, kepekaan mereka akan meningkat.

Dan ini wajar.

Hal ini terjadi karena pada usia itu anak-anak sudah bisa melihat perbedaan dirinya dengan anak-anak yang lain,

yang membuat mereka menilai dirinya tidak sesempurna teman-temannya.

Namun meski dinilai wajar,

keadaan seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja karena akan menjadikan anak tumbuh sebagai pribadi yang hipersensitif.

Dan ini bukan hal yang bagus.

Ada yang membagi hipersensitif ini ke dalam 2 macam.

Untuk lebih mudahnya, saya akan menggunakan 2 contoh kejadian di bawah ini.

Contoh 1

Saat melihat temannya terjatuh, anak anda tiba-tiba ikut menangis.

Rupanya ia juga ikut merasakan sakitnya jatuh seperti itu. Padahal mungkin saja, temannya yang jatuh tadi tidak merasakan sakit yang terlalu parah.

Kita bisa menyebut keadaan ini dengan hipersensitif ke luar.

Contoh 2

Saat bermain bersama anak-anak sebayanya, salah satu dari mereka mencoba menggoda anak anda dengan niat untuk bercanda.

Namun anak anda menanggapinya dengan serius, seolah-olah ia sedang diejek dan dilecehkan.

Anak anda marah, lalu terjadilah pertengkaran.

Keadaan ini dinamakan dengan hipersensitif ke dalam.

Di antara keduanya, jenis yang disebut terakhir inilah yang kerap menimbulkan dampak yang buruk.

Anak-anak hipersensitif cenderung memandang sekitarnya dengan negatif sehingga apapun dianggap salah bagi mereka.


Hipersensitif dan Hiposensitif, apa bedanya?


Kedua istilah di atas sebenarnya sama saja,

yaitu penyebutan untuk kondisi anak-anak yang memiliki perasan peka yang terlalu tinggi,

sehingga hal ini memicu reaksi negatif seperti mudah tersinggung, ngambekan, cengeng ataupun marah.

Perbedaannya adalah,

sensitifitas yang dimiliki anak-anak hipersensitif biasanya ditunjukkan secara langsung. Misalnya langsung marah ketika merasa dirinya diejek, dsb.

Sedangkan pada anak-anak dengan kecenderungan hiposensitif, seringkali lebih mampu menutupi perasaannya.

Hanya saja, perasaan yang disembunyikan ini kemudian akan ditumpuk menjadi dendam yang kuat.

Tanggal 6 September kemarin, dengan difasilitasi oleh pihak sekolah, kami – para wali murid - berkesempatan untuk bertemu dan berkonsultasi dengan Bpk. Heru Cahyo, seorang konsultan di bidang pendidikan anak-anak sekaligus konseptor sebuah sekolah swasta di daerah Barata Jaya, Surabaya.

Sedikit cerita saja, pada hari sebelumnya anak-anak kelas 1 diminta untuk menggambar obyek berupa rumah, pohon dan orang pada selembar kertas.

Dimana rumah merepresentasikan sosok ibu, pohon adalah ayah dan orang adalah diri mereka sendiri.

Dari susunan tiga buah obyek yang mereka gambar tadi, akan bisa diketahui bagaimana karakter anak serta bagaimana hubungan mereka dengan orangtua.

Satu hal yang sempat kami tanyakan saat itu adalah apa penyebab anak gampang tersinggung serta bagaimana cara orangtua menanggulanginya.

Dari penjelasan beliau ditambah hasil searching di internet, beberapa hal yang menyebabkan anak-anak mudah tersinggung di antaranya adalah:

1. Kelelahan atau sakit


Meski sepele, namun faktor ini bisa memicu perasaan tersinggung pada anak.

Orang dewasa akan mudah mengatakan dirinya sedang lelah atau sakit, secara verbal. Tapi tidak demikian dengan anak-anak.

Pada saat kurang fit, anak-anak biasanya mengungkapkan kondisi mereka dengan cara rewel atau gampang menangis.

2. Suasana yang tidak nyaman


Hal ini biasanya karena anak-anak sedang mendapati “situasi baru” yang belum atau jarang mereka temui.

Misalnya saat pindah ke rumah baru, atau saat anak diajak menghadiri undangan ke sebuah tempat yang hampir semuanya tidak dikenal oleh anak kita.

Suasana yang tidak nyaman bisa juga terjadi saat anak-anak berada di suatu tempat yang panas, sesak atau bising, misalnya di dalam angkutan umum, dsb.

3. Butuh perhatian


Kurangnya perhatian juga bisa menjadi penyebab anak-anak bersikap temperamental.

Orangtua yang tampak pilih kasih dengan kakak atau adiknya, atau kurangnya interaksi anak dengan sang ayah karena ditinggal kerja ke tempat yang jauh bisa menyebabkan anak-anak merasa terbuang.

Hal inilah yang kemudian memicu sikap mudah tersinggung atau gampang marah pada anak.

4. Merasa gagal


Saat anak-anak merasa tidak terpenuhi keinginannya, mereka akan melampiaskan kekesalannya dengan marah-marah atau menangis.

Di artikel yang ini dijelaskan cara-cara yang efektif untuk membuat anak-anak selalu berpikir positif.

5. Terlalu banyak larangan


Orangtua yang terlalu banyak melarang anaknya, bisa membuat anak-anak kesal.

Hal ini juga menjadi sebab kenapa anak-anak tidak mau mendengarkan nasehat orangtua mereka.

6. Tipikal Perfeksionis


Mereka yang memiliki sikap perfeksionis menuntut segalanya untuk sesuai dengan harapan.

Jika kemudian di dalam prosesnya, atau hasilnya ada yang “cacat”,

anak-anak dengan kepribadian seperti ini biasanya akan langsung drop.

Biasanya kalau sudah dalam kondisi begini, anak-anak akan susah untuk diminta melakukan sesuatu atau diajak berkomunikasi.


Lalu bagaimana menangani anak yang mudah tersinggung dengan tepat?


Ada beberapa langkah yang bisa diterapkan oleh para orangtua untuk mengatasi anak-anak yang memiliki kecenderungan hipersensitif.

Namun jika harus diringkas, setidaknya ada 5 cara yang menurut kami paling efektif.

Kelima cara itu adalah:

1. Memberikan godaan ringan


Hal yang harus dilakukan untuk mengatasi anak yang hipersensitif adalah dengan menunjukkan kepada mereka bahwa tidak semua godaan itu bermaksud untuk melecehkan atau menghina.

Cara yang paling mudah untuk diterapkan adalah dengan sesering mungkin untuk menggoda (atau mengusili) anak kita.

Namun cara ini tidak boleh sampai membuat anak menangis atau marah.

Jangan sampai mereka berpikir bahwa kita sama saja dengan teman-teman mereka.

Orangtua harus mengukur level godaan se-ringan mungkin. Baru nanti jika memungkinkan levelnya bisa ditingkatkan lagi.

2. Orangtua sebagai role model


Disadari atau tidak, bagaimana cara kita bersikap terhadap suatu hal, maka begitulah yang akan dicontoh oleh anak-anak kita.

Saat menghadapi suatu permasalahan, orangtua harus menunjukkan sikap percaya diri dan optimis.

Maka sikap yang sama juga akan diterapkan anak-anak saat menanggapi suatu hal.

3. Bersikap lembut dan sabar


Saat anak-anak sedang sensitif, orangtua sebaiknya tidak menanggapinya dengan kekerasan.

Hal ini justru akan memperburuk keadaan mereka.

Sebaliknya, perlakukan mereka dengan lembut dan sabar. Tunjukkan bahwa kita memahami mereka.

4. Benturkan dengan keadaan


Meski kita harus bersikap lembut dan sabar pada anak-anak,

namun ada saatnya dimana mereka harus dibenturkan dengan keadaan yang tidak mereka senangi.

Kita harus mengajarkan bahwa tidak semua harus berjalan sesuai dengan keinginan mereka.

Ada saat dimana mereka yang harus mengalah dan mengikuti aturan yang ada.

5. Jalin komunikasi yang intens


Terhadap anak-anak yang mudah tersinggung,

seringkali kita hanya harus membantu mereka untuk mengungkapkan perasaannya saat itu.

Jauh lebih baik jika mereka mengatakan “Aku tidak suka”, daripada langsung marah karena tersinggung.

Dengan membiasakan anak-anak untuk mengatakan yang dirasakan – bukan meluapkannya – akan membantu mereka untuk meredam emosinya.

Unknown

Author & Editor

Bukan seorang ayah yang sempurna. Hanya berusaha mewariskan sifat baik dan sikap positif untuk anak-anak kami.

2 komentar:

  1. Dapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Bermain Poker Online di www,SmsQQ,com

    Keunggulan dari smsqq adalah
    *Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
    *Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
    *Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
    *Bonus Setiap Hari Dibagikan
    *Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
    *Bonus referral 10% + 10%
    *Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 Jam NONSTOP
    *Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )

    Jenis Permainan yang Disediakan ada 8 jenis :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar 66

    Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com

    ReplyDelete




  2. Daftar Sekarang !!!Min Depo : Rp 25.000,-

    BONUS NEW MEMBER 10%
    BONUS HARIAN HINGGA 5%

    KETERANGAN LEBIH LANJUT HUBUNGI :
    LIVE CHAT 24 JAM
    Line : HOBI4D
    Instagram : HOBI4D_COM
    Whatsapp : +6282286284064

    DISCOUNT TOGEL UNTUK PASARAN :
    NEW GUINEA – SINGAPORE – INDOSAT
    Discount 4D : 66.00% , 3D : 59.50% , 2D : 29.50%

    Discount untuk Pasaran :
    SYDNEY – HONGKONG
    Discount 4D : 66.00% , 3D : 59.00% , 2D : 29.00%



    ReplyDelete